Pages

Rabu, 10 Agustus 2011

About My Family

Namun ketika dibandingkan dengan keadaanku, itu jarang sekali kurasakan. Sekalipun aku merasakan, ternyata setelah dipikir itu bukan pilih kasih, tapi sudah cukup adil. Karena aku tau, orangtuaku selalu membelikan sesuatu untuk bersama. Bukan untuk Hanifah saja, Hasna saja, Rijal saja, Azmi saja, Silmi saja, atau Luthfi saja.
            Aku mengakui bahwa orangtuaku adalah orangtua yang hebat. Meski harus dengan tangan sendiri, ummi dan abi tak pernah terlihat lelah mengurus 6 anak dalam satu rumah. Aku semakin yakin bahwa semua yg ALLAH takdirkan itu akan berjalan dengan lancar jika kita bisa menerima dengan ikhlas. Tentunya dengan didasari usaha dan do’a yg dipanjatkan kembali kepada-Nya yg telah memberikan takdir itu sendiri.
            Pernah suatu saat kupandangi kakak dan adik-adikku, entah mengapa aku punya rasa bangga tersendiri memiliki mereka, yg mungkin tak bisa kurasakan jika aku tidak terlahir dari keluarga ini. Mereka begitu tenang, meski sesekali mereka menyebalkan. Tapi aku tau itu bukan sesuatu yang disengaja. Aku tak bisa menggambarkan bagaimana rasa bangga itu. aku berterima kasih pada-Nya dan kedua orangtuaku. Tanpa mereka, kami takkan lahir.
            Menurutku, sulit mengurus 6 anak yg jaraknya tidak jauh beda. Namun pada kenyataannya ummi dan abi bisa melakukan itu dengan baik. Aku selalu berharap agar keluarga ini selalu utuh. Meski saat ini kami harus terpisah untuk bekerja dan sekolah. Aku senag melihat keluargaku sendiri. Aku bangga dengan keluargaku sendiri. Dan aku selalu membawa nama keluargaku dalam hati kecilku.
            Ummi, Abi, mbak Ifah, Rijal, Azmi, Silmi, dan Luthfi terima kasih untuk kalian semua. terima kasih telah menjadi inspirasiku menuliskan tentang ini. Aku sayang kalian..

0 komentar:

Posting Komentar