Pages

Minggu, 11 September 2011

Apapun katanya,, Insya ALLAH kurekam

 
Entah apa yang ada dalam pikiranku sekarang. aku memang selalu bangga dengan setiap yang terucap dari orang-orang terdekatku, tentunya yang baik untukku. yang masih kuingat sampai sekarang...
Dari Ummi, malam ini:
"Jangan dibiasaken nggak maem malem. Kata Abi nanti maag malah susah semua. nggak usah ngirit nemen-nemen, nanti kayak temen Ummi dulu, sampe' ngamar karna sering nggak maem. kecuali kalo emang nggak punya."
Dari Abi yang selalu ditanyakan saat aku menelponnya:
"Wes maem kamu??"
Dari adikku, siapa saja itu. karna memang adikku banyak:
"lagi ngapain mbak?? kamu nggak sendirian kan sekarang?? ada siapa di rumah??"
Dari Hanifah kakakku:
"ya wes sini aku aja.."
Dari seseorang yang mencintaiku:
"sulit rasanya berada jauh darimu. ingin selalu bisa melihatmu, bukan sekedar membayangkan.wahai cinta, ketahuilah bahwa rinduku selalu menemani. hati ini kan terus mencoba untuk bersabar"

Sedikit Renungan di Malam Sunyi


Dalam bahagia, Allah menyisipkan duka lara. Agar kita tau bahwa ada hikmah dibalik tetesan air mata. Dalam harap, Allah menyisipkan resah, agar kita sadar untuk mengiringinya dengan do’a, ikhtiar, dan hati pasrah. Dan ingatlah: dalam juangpun Allah meletakkan lelah agar kita ingat betapa mahalnya harga istiqomah. Tiada Allah ciptakan segala sesuatu dengan sia-sia.
***
Melihat ke atas: Memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah: Bersyukur atas semua yg ada.
Melihat ke samping: Semangat kebersamaan.

Seorang Gadis Itu.....


Seorang gadis itu...
Yang lembut fitrah tercipta, halus kulit, manis tuturnya, lentur hati ... tulus wajahnya, setulus rasa membisik di jiwa, di matanya cahaya, dalamnya ada air, sehangat cinta, sejernih suka, sedalam duka, ceritera hidupnya ...
Seorang gadis itu ...
hatinya penuh manja, penuh cinta, sayang semuanya, cinta untuk diberi ... cinta untuk dirasa ...
namun manjanya bukan untuk semua, bukan lemah, atau kelemahan dunia ... ia bisa kuat, bisa jadi tabah, bisa ampuh menyokong, pahlawan-pahlawan dunia ... begitu unik tercipta, lembutnya bukan lemah, tabahnya tak perlu pada jasad yang gagah ...

RUMAH tanpa JENDELA

Mimpi Kecil Gadis Berjiwa Besar


Judul          : Rumah Tanpa Jendela
Penulis       : Asma Nadia
Penerbit      : Kompas
Tahun terbit : 2011, Januari
Harga          : Rp. 68.000,-

               Jendela saja. Satu saja. Kecil saja. Titik! Hanya itu yang selalu diimpikan Rara, anak seorang pemulung di tengah ibu kota. Siang malam, saat sedang bersama keluarga maupun  teman-teman, hanya mampi satu itu yang terus ia bicarakan. Tak heran, beberapa teman dan orang tua temannya meledek habis-habisan mimpi Rara. Bukan tanpa sebab, untuk rumah mereka yang hanya terbuat dari tumpukan triplek dan kardus, menjadi hal yang sangat tidak urgent memiliki rumah berjendela.
              Kejadian demi kejadian sedih menimpa Rara. Tidak hanya nyawa ibu tercinta dan adik yang masih dalam rahim ibunya yang turut hilang, tak lama berselang, Tuhan juga "memanggil" ayah Rara yang meninggal akibat kebakaran di lingkungan rumahnya. Namun, kesulitan selalu turun satu paket dengan kemudahan. Tanpa disengaja, kecelakaan kecil membawanya bertemu dengan seorang anak autis dari keluarga kaya raya, Aldo.
Walau pun menderita autis, Aldo sebenarnya anak yang baik hati. Namun ibu dan kakak perempuannya merasa malu memiliki anak dan adik authis seperti Aldo. Beruntung ia bertemu Rara dan teman-temannya yang tak pernah mempermasalahkan kelainan Aldo. Persahabatannya dengan Rara pun menjadi titik awal perubahan sikap kakak dan ibu Aldo. Mereka sudah tidak merasa malu lagi memiliki Aldo dalam keluarganya.
Novel keluarga! Itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan novel setebal 175 halaman ini. Semua anggota keluarga, ayah; ibu; adik; kakak; nenek; kakek; bahkan bibi; kudu baca novel satu ini. Untuk apa? Yep, untuk mengevaluasi sejauh mana kasih sayang kita terhadap anggota keluarga!

Makna IDUL FITRI dan SUNNAHnya

Makna Ied:
Kata “ Ied “ berasal dari kata “ Al-‘aud “ yang artinya kembali karena ia berulang kembali dan datang dengan kegembiraan. Sedangkan dalam bahasa kita sering disebut dengan hari raya.
Islam dalam syariatnya hanya mengakui dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, ditambah hari raya mingguan yaitu hari Jumat sebagaimana ditetapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau datang ke Madinah dan melihat mereka memiliki hari raya lain.
Adab-adab dalam hari raya
Apa saja???

TRADISI KUPATAN DI PASURUAN


            
Setiap tahunnya, umat muslim di dunia khusunya di Indonesia menunaikan salah satu rukun islam yaitu berpuasa tepatnya di bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan ini diakhiri dengan perayaan yang disebut Hari Idul Fithri yang jatuh pada awal bulan Syawal. Di hari itu sebagian umat muslim Indonesia menunaikan sholat idul fithri, dilanjutkan dengan saling bermaafan. Dari sinilah kita bisa mengerti apa ciri utama dari perayaan penting ini, yaitu adanya ikatan persaudaraan yang terjalin dari bertemunya masyarakat baik dekat maupun jauh untuk memulai dari awal. Karena tidak ada manusia yang sempurna, sehingga banyak sekali kesalahan yang terjadi yang mengharuskan mereka untuk saling bermaaf-maafan.
                Keadaan berkumpulnya dua manusia atau lebih untuk saling memohon maaf ini hampir dilakukan di semua daerah di Indonesia dengan tradisi yang berbeda-beda. Misalnya, tradisi nyekar, ziarah ke kubur, atau unjung-unjung (saling berkunjung antar saudara, teman, atau tetangga). Di wilayah kota dan kabupaten Pasuruan yang notabene adalah ras Madura, merayakannya dengan tradisi yang berbeda, yaitu lebaran Kupatan atau hari raya Ketupat. Ahmad Sahidah mengatakan dalam essainya yang berjudul Kembali Fitri v Social Evils, “Malahan, di Madura, seminggu setelah 1 Syawal, warga Pulau Garam itu merayakan Lebaran Ketupat, merayakan puasa enam hari setelah Syawal yang dianggap amal pelengkap Ramadan.”
                Tradisi di Madura-lah yang pertama kali ada di Pasuruan ini, dengan tujuan sebagai pelengkap puasa di bulan Ramadhan. Hari ini terasa spesial bagi warga Pasuruan, khususnya wilayah utara kota, karena di daerah itulah hampir 100% warga merayakannya. Sebelum melihat bagaimana keadaan dan situasi di hari ini, mari kita lihat tradisi yang biasa ada saat hari raya idul fithri di Indonesia. Tepat pada tanggal 1 Syawal, setelah semua muslim sholat idul fihri, mereka saling sungkem (meminta maaf kepada orang yang lebih tua) dilanjut dengan bermaafan sesame saudara. Di samping itu, telah siap hidangan ala hari raya, yaitu ketupat dan opor ayam atau rendang, kemudian mereka akan menyantap hidangan secara bersama. Terlihat jelas kekeluargaan dan ikatan persaudaraan yang terjalin, apalagi saat ada keluarga yang lama tak berjumpa, situasi ini akan menimbulkan kesan rindu yang berbeda dengan hari lainnya.

Jumat, 09 September 2011

Foto Keluarga Tercinta

Ini nich foto yang bener2 foto. Seumur umur baru kali ini bisa foto satu keluarga dengan baju yang pas. Haha.. maaf ya bi, mi, bukan maksudku menyindir nggak pernah bikin yg kembaran. tapi emang baru kali ini. nggak papa dech meskipun fotonya nggak terlalu bagus. aku sengaja nampilin yang ASLI. nggak usah edit-editan. lebih kelihatan gimana gitu kalo asli..

LEBARAN yg BERBEDA

seperti malam2 yg lalu, kami berbuka seperti biasa. Namun yg berbeda kali ini adalah kami langsung melihat berita. Yang biasanya TV tak pernah nyala, sekarang volumenya dikeraskan sampai dapur terdengar. ya, kami sedang menunggu sidang isbat dari pemerintah yang akan menentukan kapan jatuhnya tanggal 1 Syawal. hari Selasa ataukah Rabu??

cukup lama pembukaan sidangnya, sampai akhir pengumuman. dan ternyata 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu. ada sedikit rasa kecewa, karna kami sudah mengemas baju untuk dibawa mudik. ternyata masih menunggu satu hari lagi. Saking kecewanya, sang adik memilih tidak tarawih. padahal sudah diingetin ini tarawih akhir di bulan Ramdhan kali ini. tapi tetap saja tak mau.

Ya sudah tak usah dipaksa. dari teman2 juga banyak yang sudah mengirim sms lebaran, minta maaf gitu.. ya mungkin mereka hari raya besok. akhirnya kita berangkat Selasa, ngikut pemerintah aja.. nggak papa tahun ini beda lebarannya. tapi tahun depan jangan lagi dech... Males banget ngeliatnya. ENGGAK KOMPAK!!!

Untuk Sesuatu Bernama CINTA


CINTA. Sebuah perasaan yang dimiliki setiap insan. Perasaan yang tumbuh dari hati, diperankan oleh perbuatan maupun kata-kata, dan terkadang oleh sikap. Cinta yang pertama, jelas pada Dia Yang Maha Pencipta (ALLAH SWT). Selanjutnya seorang muslim memberikan cintanya untuk Rosul dan ortu. Setelah ortu dan keluarganya, mungkin insan akan memberikan cintanya pada teman, sahabat, guru, atau yang paling sering kepada lawan jenis. Inilah sebuah cinta yang istimewa. Tapi semua kriteria CINTA pada dasarnya adalah milik ALLAH.
          Cinta kepada lawan jenis merupakan cinta yang istimewa. Karena disini, cinta adalah segalanya. Cinta menduduki peringkat atas. Cinta adalah nutrisi hati. Tanpa cinta, hati akan mati. Cinta bisa dikatakan sebuah kekuatan yang menyemangati insan untuk mendapatkan sesuatu, terlebih mendekati seseorang yang dicintainya. Apa saja bisa dilakukan. Apapun resikonya. Nekat!! Tapi begitulah yang namanya cinta.
          Tapi tidak selamanya cinta itu sebuah kebaikan. Terkadang bisa menjelma menjadi keburukan. Saat inilah setan bereaksi. Mempengaruhi insan yang sedang lemah pada cinta. Yang sedang malas berkutik dengan cinya. Tai bisa jadi setan datang pada insan yang sedang gila pada cinta. Keadaran terkadang hilang sementara. Tak sadar akan apa yang dilakukan. Sadis!! Tapi itu menyenangkan. Sepasang insan yang sedang mabuk cinta telah membuktikan. Meski itu sudah terulang untuk ke-sekian kali, tapi keindahan, kenikmatan, dan kenyamanan masih mereka rasakan. CINTA DAN KENAKALANNYA.
          CINTA ITU BUTUH PENGORBANAN. Kalimat itu sangat populer.tapi hanya sekedar perkataan. Jarang yang melakukan dengan perbuatan. Hanya yang benar-benar mengerti bagaimana arti pengorbanan itu. Ketika seseorang melakukan pengorbanan yang benar-benar pengorbanan, maka yang ia rasakan pertama adalah sakit. Sakit di dalam hati. Tak peduli seberapa sakit itu, bahkan terkadang tak dirasakan. Demi orang yang dicintainya. Demi melihat senyum di bibir orang yang dicintai. Demi kepuasan! Tapi nantinya ia akan merasakan kebahagiaan dari kesakitan itu.
          Begitulah, cinta kuat dan tangguh. Hebat!! Banyak orang menyerah dengan yang satu ini. Cinta itu panas, lebih panas dari bara api. Cinta itu pahit, lebih pahit dar ampas jamu. Tapi lembaran sejarah bercerita: Orang yang tidak mengenal cinta tidak akan bisa mengalahkan cinta. Setiap insan memiliki pancaran cahaya cinta. Itu pasti, entah terlihat atau tidak. Entah terang atau redup. Percayalah: Cinta menyemaikan benih kebahagiaan yang berbunga. Hati dan perasaan akan melangkah lebih riang.
          Cinta mewarnai manusia dengan pelanginya sendiri. Pelangi yang berwarna lebih dari tujuh. Lebih indah dari shubuh. Maka dari itu, jangan takut untuk menumbuhkan cinta. Sejelek apapun, cinta tetap istimewa. Tetap indah, tetap membentuk pelangi yang lebih dari tujuh warna. Jadi jangan sekali-kali meremehkan cinta. Meski pada akhirnya perjalanan cinta seringkali berujung pada masalah,, cinta tetap penting. Tetap harus ditumbuhkan. Yang paling utama: CINTA YANG MURNI.
          Cinta yang murni tidak akan pernah disalah gunakan. Karena kemurnian cinta dapat menumbuhkan kasih dan sayang yang tulus, memberi kemudahan dalam menemukan tujuan: untuk apa seseorang menumbuhkan cinta. Bahkan cinta yang murni juga menentukan apa dan bagaimana perjalanan dari cinta itu. Karena disini nafsu juga ikut berperan. Jadikanlah cinta itu murni, semurni mungkin. Jangan berpikir “Cinta menuju pada permasalahan”. Semua bisa menjadi akhir yang bahagia. Itu gampang diatur. Yang penting sebesar apa kemurnian cinta yang dimiliki.
          Cinta memang sulit, pahit, panas, dan yang lain. Tapi jalanilah cinta yang dimiiliki. Jangan ragu atau malu. Hasil itu urusan belakang, yang penting perjuangan. Jangan sekali-kali berpikir meniti hidup tanpa cinta. Itu berarti kurang empati terhadap perasaan. Seolah-olah memutuskan untuk merasakan. Itu akan lebih sulit dan menyakitkan. Namun, orang-orang seperti itu pasti selalu ada. Contoh buruk insan yang menguap. Tuhan menghukumnya karna terlalu sombong.
          Maka, tersenyumlah: CINTA ITU ADA DAN BERSEMI. Namun berusahalah untuk tidak menyamakan keadaan: Cinta dan segala tingkah lakunya. Cinta dan segala kenakalannya. Terimalah cinta apa adanya. Sabar, resiko memang ada. Tapi percayalah: Untuk sesuatu bernama cinta, akan ada ganjaran. Sesuci apa, semurni apa, seindah apa, sekuat apa. Setangguh apa. Dan bagaimana perjuangan, pengorbanan, serta isi dalam perjalanan cinta itu.
Beradasar pada pengalaman. (Dalam rasa sakitku: Rabu, 7 Oktober 2009)
Oleh: Hasna Niswaturrofifah